03.34
www.sman1serangbaru.blogspot.com
, Posted in
Arsip
,
0 Comments
Peter Warr (1999) mereview tentang penelitian kepuasan kerja dan mengklasifikasikan elemen mayor dari lingkungan kerja merupakan determinan dari bekerja. Elemen-elemen tesebut adalah:
1. Opportunity for personal control. Pekerja membutuhkan kepastian kerja, kebebasan, otonomi, partisipasi dalam membuat keputusan, dan determinasi diri dalam bekerja.
2. Opportunity for skill use. Kebutuhan kompetensi adalah satu dari tiga hal yang paling mendasar dari kebtuhan manusia.
3. Reasonable externally generated goals. Kepuasan kerja diasosiasikan dengan adanya tujuan yang jelas yang dapat menstimulasi kondisi kerja yag menantang.
4. Variety. Ketertarikan terhadap bidang kerja dan tersedianya kesempatan untuk belajar hal yang baru merupakan hal yang penting dalam bekerja
5. Environmental clarity. Satu hal penting adalah kejelasan umpan balik atau bagaimana individu dapat menjelaskan tugas, pekerjaan, kekhawatiran, dan tujuan didalam organisasi/ perusahaan.
6. Availability of money. Bekerja diasosiasikan dengan gaji yang mereka terima.
7. Physical security. Berkenaan dengan kondisi yang bagus dalam bekerja, keamanan, dan alat kerja yang memadai.
8. Supportive supervision. Hal ini berhbungan dengan menejemen yang supportif dan kepemimpinan yang efektif.
9. Opportunity for interpersonal contact. Poin 8 dan 9 merupakn hal yang penting dalam bekerja, seperti hubungan sosial dalam kerja. Karena hal ini dapat menjadi sumber semangat, pengakuan, validasi, dan penghargaan sosial lainnya.
10. Valued socil position. Setatus sosial sangat penting bagi banyak orang dan perasaan ini dapat menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
Lingkungan kerja yang sehat
Turner dan kawan-kawan (2002) menyatakan bahwa lingkungan kerja dapat dirubah berdasarkan kebutuhan supaya pekerja dapat merasakan kepuasan dan bahkan dukungan didalam melakukan pekerjaan mereka. Analisa ini didasari oleh tiga poin utama:
Work redesign
Turner dan kawan-kawan (2002) percaya bahwa ketika variasi kemampuan, identitas tugas, dan tingkat kesulitan tugas terstruktur untuk memberikan lingkungan kerja yang sehat, maka ada tiga keadaan psikologi yang dipupuk: proses kerja terasa lebih bermakna, adanya rasa tanggung jawab terhadap hasil kerja, dan muncul pengetahuan baru mengenai proses pencapaian hasil. Ada beberapa asumsi mengapa mendesain ulang kerja sangat berguna. Pertama, kontrol kerja dan umpan balik yang memadai dan mendukung sangat penting untuk meningkatkan kepuasan kerja. Kedua, kepuasan kerja juga ditentukan oleh jelasnya jalur komunikasi. Artinya, ada kejelasan kepada siapa karyawan harus melapor ketika menemukan kesulitan. Ketiga, lingkungan kerja yang mendukung kepuasan kerja harus mempertimbangkan beban kerja yang manusiawi karena jika karyawan dibebani dengan beban tugas yang berlebihan, maka karyawan tersebut akan mengalami deteriorasi fisik dan mempunyai suasana hati yang buruk.
Teams and work groups
Pengaruh positif dari kerja kelompok telah dibuktikan didalam riset dan dalam lingkungan kerja yang sebenarnya. Salah satu keuntungan dari kerja kelompok adalah bahwa kelompok dapat memberikan networking dan pertemanan. Selain itu, kelompok dapat dijadikan tempat untuk mencari bantuan ketika mengalami kesulitan didalam pekerjaannya dan sumber informasi. Hampir setiap anggota kelompok merasakan keuntungan ketika telah tercipta rasa kesatuan diantara anggota.
Transformational leadership
Transformational leadership (kepemimpinan transformational) merupaka gaya kepemimpinan dimana supervisor, manager dan karyawan lain saling membantu didalam menciptakan suasana kerja yang mempunyai visi atau misi untuk mengedepankan organisasi. Riset mampu menunjukan bahwa kepemimpinan Transformational ini mampu meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan persepsi positif karyawan terhadap pimpinan dan meningkatkan loyalitas karyawan kepada organisasi.
Pada umumnya orang akan menjadi lebih puas dengan pekerjaan yang tidak menimbulkan stres kerja yang berarti, dimana pekerjaan tersebut memungkinkan untuk mengalami tantangan, kesempatan untuk belajar skil baru dan mempunyai kebebasan untuk mencari solusi terhadap suatu permasalahan. Dengan kata lain, bagi banyak orang saat ini, gaji tinggi bukan lagi menjadi alasan utama untuk menerima pekerjaan karena saat ini banyak orang lebih mempertimbangkan kenyamanan dan kepuasan didalam bekerja.